Ke Raja Ampat Mahal? Baca Dulu Tips Ini
Asep Candra | Jumat, 12 Agustus 2011 | 06:09 WIB
ASITA SURYANTOPantai Resor Sorido yang putih dan bersih.
KOMPAS.com - Selama ini banyak wisatawan domestik, terutama yang berasal dari Jakarta, yang enggan pergi ke Raja Ampat, Papua Barat. Hal ini karena isu mahalnya penginapan yang dikelola pihak asing di sana. Padahal dengan cara backpackers kita bisa pergi ke Raja Ampat.
Para backpackers yang ingin pergi ke Kepulauan Raja Ampat, rajin-rajinlah membuka situs jalur pesawat Jakarta-Sorong pada waktu bukan musim liburan. Untuk menuju Sorong, Anda bisa melihat situs penerbangan Batavia Air, Wings, dan Ekspress. Sekitar Rp. 3 juta harga tiket Jakarta-Sorong pulang-pergi dengan jarak tempuh tujuh jam, karena lama transit di Makasar sekitar dua jam.
Dari Bandara Domine Eduard Osok di Kota Sorong, Anda bisa berjalan kaki keluar bandara. Di luar bandara akan dijumpai jalan utama menuju Kota Sorong dan pelabuhannya. Di sana banyak sekali angkutan kota warna kuning menuju pelabuhan Sorong cukup dengan ongkos Rp. 3.000.
Di pelabuhan, Anda bisa naik kapal rakyat menuju ibukota Raja Ampat. Kapal rakyat dengan biaya Rp 120.000 per orang berlayar tiap hari sekitar pukul 14.00 WIT. Usahakan pesawat Anda datang di Sorong sebelum pukul 12.00 WIT. Sehingga Anda bisa istirahat dahulu menunggu kapal berangkat. Perjalanan dengan kapal rakyat dari Sorong menuju Raja Ampat perlu waktu sekitar dua jam.
Di Waisai, Pulau Waigeo, ibukota Raja Ampat, Anda bisa mencari hotel-hotel dengan harga 300 ribu hingga 400 ribu rupiah per malam. Untuk keperluan diving dan eksplorasi berlayar ke pulau-pulau Raja Ampat, Anda bisa menyewa perahu penduduk asli.
Di Sorong terdapat banyak hotel-hotel bagus berbintang dua dan tiga, serta menyediakan makanan dengan nasi dan lauk pauk yang beragam. Para wisatawan domestik yang ingin tetap menginap di Sorong karena fasilitas tersebut, bisa melakukan perjalanan satu hari tanpa perlu menginap di Waisai.
Untuk melakukan hal ini, Anda perlu menyewa speed boat sekitar Rp. 8 juta per hari dengan kapasitas 20 orang per kapal. Anda harus mengumpulkan rombongan 20 orang sehingga cukup patungan Rp. 400 ribu per orang sudah bisa berlayar ke Raja Ampat selama 12 jam penuh di siang hari.
Dari pagi mulai pukul 07.00 WIT sampai petang Anda bisa berlayar ke empat sampai lima pulau yang berdekatan. Mulai dari Selat Dampir, Pulau Pensil, Gua Karang yang ada tengkorak makam leluhur Raja Ampat, sampai ke Resor Sorido atau langsung ke Kepulauan Wayag. Kepulauan Wayag merupakan ikon Raja Ampat yang terdiri dari beberapa pulau kecil yang indah apabila dilihat dari atas.
Apabila Anda ingin melihat suasana resor yang dikelola bule, Anda diperbolehkan mampir dan parkir di dermaganya. Anda bisa melihat keindahan pantainya yang putih bersih dan air lautnya yang sangat bening hingga karang dan ikan bisa dilihat dengan mata langsung dari dermaga.
Pulau kecil di seberang dermaga Sorido yang terhubung dengan pantai pasir putih dan laut lepas sangat indah dilihat. Pemandu dari resor akan mengantar Anda melihat suasana penginapan dan tanaman-tanaman di sekitar pulau yang banyak ditumbuhi pohon pandan bali yang sudah tua dan subur.
Kami sempat mampir di salah satu resor dengan tarif Rp. 2 juta per orang per kamar. Kami melihat kamarnya memang indah dengan pandangan jendela dan pintu langsung ke pantai dan laut lepas kebiruan. Fasilitas makan, tidur dan guide untuk diving diberikan bagi tamu yang menginap di resor tersebut. Kebersihan kamar dan resornya sangat terjaga. Sekali-sekali ada burung bangau laut yang berjalan di resor. Hanya dengan mengirim email dan tanda jadi, kedatangan Anda akan dijemput di Pelabuhan Sorong untuk tidur di resor tersebut.
Apabila Anda menginap di Sorong, makanan seafood mulai dari ikan, kepiting, dan udang bakar maupun fastfood banyak dijumpai di restoran dan warung-warung tenda di Kota Sorong. Ikan khas Sorong namanya Ikan Budara. Ikan ini memiliki banyak sekali daging dan tulangnya besar sehingga jarang ada duri kecil yang bisa tersangkut di tenggorokan.
Oleh-oleh makanan khas Sorong adalah keripik talas atau keladi, roti abon gulung dari bahan tuna, dan ikan bakar budara. Untuk suvenir di Kampung Baru, Sorong, banyak dijumpai toko-toko yang menjual batik khas Papua seperti corak panah, burung cenderawasih, tifa. Suvernir berupa koteka dan ukir-ukiran asmat juga dapat Anda jumpai di beberapa toko suvenir di Kota Sorong.
Untuk malam hari di Kota Sorong, di sepanjang Pantai Tembok banyak dijumpai warung tenda-tenda makanan yang menjual berbagai macam makanan seafood, ayam bakar sampai coto Makasar.
Para backpackers yang ingin pergi ke Kepulauan Raja Ampat, rajin-rajinlah membuka situs jalur pesawat Jakarta-Sorong pada waktu bukan musim liburan. Untuk menuju Sorong, Anda bisa melihat situs penerbangan Batavia Air, Wings, dan Ekspress. Sekitar Rp. 3 juta harga tiket Jakarta-Sorong pulang-pergi dengan jarak tempuh tujuh jam, karena lama transit di Makasar sekitar dua jam.
Dari Bandara Domine Eduard Osok di Kota Sorong, Anda bisa berjalan kaki keluar bandara. Di luar bandara akan dijumpai jalan utama menuju Kota Sorong dan pelabuhannya. Di sana banyak sekali angkutan kota warna kuning menuju pelabuhan Sorong cukup dengan ongkos Rp. 3.000.
Di pelabuhan, Anda bisa naik kapal rakyat menuju ibukota Raja Ampat. Kapal rakyat dengan biaya Rp 120.000 per orang berlayar tiap hari sekitar pukul 14.00 WIT. Usahakan pesawat Anda datang di Sorong sebelum pukul 12.00 WIT. Sehingga Anda bisa istirahat dahulu menunggu kapal berangkat. Perjalanan dengan kapal rakyat dari Sorong menuju Raja Ampat perlu waktu sekitar dua jam.
Di Waisai, Pulau Waigeo, ibukota Raja Ampat, Anda bisa mencari hotel-hotel dengan harga 300 ribu hingga 400 ribu rupiah per malam. Untuk keperluan diving dan eksplorasi berlayar ke pulau-pulau Raja Ampat, Anda bisa menyewa perahu penduduk asli.
Di Sorong terdapat banyak hotel-hotel bagus berbintang dua dan tiga, serta menyediakan makanan dengan nasi dan lauk pauk yang beragam. Para wisatawan domestik yang ingin tetap menginap di Sorong karena fasilitas tersebut, bisa melakukan perjalanan satu hari tanpa perlu menginap di Waisai.
Untuk melakukan hal ini, Anda perlu menyewa speed boat sekitar Rp. 8 juta per hari dengan kapasitas 20 orang per kapal. Anda harus mengumpulkan rombongan 20 orang sehingga cukup patungan Rp. 400 ribu per orang sudah bisa berlayar ke Raja Ampat selama 12 jam penuh di siang hari.
Dari pagi mulai pukul 07.00 WIT sampai petang Anda bisa berlayar ke empat sampai lima pulau yang berdekatan. Mulai dari Selat Dampir, Pulau Pensil, Gua Karang yang ada tengkorak makam leluhur Raja Ampat, sampai ke Resor Sorido atau langsung ke Kepulauan Wayag. Kepulauan Wayag merupakan ikon Raja Ampat yang terdiri dari beberapa pulau kecil yang indah apabila dilihat dari atas.
Apabila Anda ingin melihat suasana resor yang dikelola bule, Anda diperbolehkan mampir dan parkir di dermaganya. Anda bisa melihat keindahan pantainya yang putih bersih dan air lautnya yang sangat bening hingga karang dan ikan bisa dilihat dengan mata langsung dari dermaga.
Pulau kecil di seberang dermaga Sorido yang terhubung dengan pantai pasir putih dan laut lepas sangat indah dilihat. Pemandu dari resor akan mengantar Anda melihat suasana penginapan dan tanaman-tanaman di sekitar pulau yang banyak ditumbuhi pohon pandan bali yang sudah tua dan subur.
Kami sempat mampir di salah satu resor dengan tarif Rp. 2 juta per orang per kamar. Kami melihat kamarnya memang indah dengan pandangan jendela dan pintu langsung ke pantai dan laut lepas kebiruan. Fasilitas makan, tidur dan guide untuk diving diberikan bagi tamu yang menginap di resor tersebut. Kebersihan kamar dan resornya sangat terjaga. Sekali-sekali ada burung bangau laut yang berjalan di resor. Hanya dengan mengirim email dan tanda jadi, kedatangan Anda akan dijemput di Pelabuhan Sorong untuk tidur di resor tersebut.
Apabila Anda menginap di Sorong, makanan seafood mulai dari ikan, kepiting, dan udang bakar maupun fastfood banyak dijumpai di restoran dan warung-warung tenda di Kota Sorong. Ikan khas Sorong namanya Ikan Budara. Ikan ini memiliki banyak sekali daging dan tulangnya besar sehingga jarang ada duri kecil yang bisa tersangkut di tenggorokan.
Oleh-oleh makanan khas Sorong adalah keripik talas atau keladi, roti abon gulung dari bahan tuna, dan ikan bakar budara. Untuk suvenir di Kampung Baru, Sorong, banyak dijumpai toko-toko yang menjual batik khas Papua seperti corak panah, burung cenderawasih, tifa. Suvernir berupa koteka dan ukir-ukiran asmat juga dapat Anda jumpai di beberapa toko suvenir di Kota Sorong.
Untuk malam hari di Kota Sorong, di sepanjang Pantai Tembok banyak dijumpai warung tenda-tenda makanan yang menjual berbagai macam makanan seafood, ayam bakar sampai coto Makasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar