Salah satu usaha yang terrenal dalam rangka
mengidentifikasikan gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam management
ahíla managerial gris. Usaha ini dilakukan oleh Robert
R. Blake dan Jane S. Mouton. Dalam pendekatan managerial
grid ini, manager berhubungan dengan dua hal,
yakni produksi di satu pihak dan orang-orang
dipihak lain. Sebagaimana dikehendaki oleh Blake dan Mouton, managerial
grids disini ditekankan bagaimana manager memikirkan mengenai produksi
dan hubungan verja dengan manusianya.
Menurut Blake dan Mouton, ada empat gaya kepemimpinan yang
dikelompokkan sebagai gaya yang ekstrim, sedangkan lainnya hanya satu
gaya yang dikatakan ditengah-tengah gaya ekstrims tersebut. Gaya
kepemimpinan dalam managerial gris itu antara lain sebagai berikut:
a. Gris 1. manager sedikit sekali usahanya untuk
memikirkan orang-orang yang bekerja dengan dirinya, dan produksinya yang
seharusnya dihasilkan oleh organisasinya. Dalam menjalankan tugas
manager dalam gris ini menganggap dirinya sebagai perantara yang hanya
mengkominikasikan informasi dari atasan lepada bawahan.
b. Gris 2. Manager mempunyai
rasa tanggung jawab yang tinggi untuk memikirkan baik produksinya maupun
orang-orang yang bekerja dengannya. Dia mencoba merencanakan semua
usaha-usahanya dengan senantiasa memikirkan dedikasinya pada produksi
dan nasib orang-orang yang bekerja dalam organisasinya. Manager yang
termasuk gris ini dapat dikatakan sebagai “manager tim” yang riel (the
real team manager). Dia mampu untuk memadukan kebutuhan-kebutuhan
produksi dengan kebutuhan=kebutuhan orang-orang di organisasinya.
c. Gris 3. Ini gaya kepemimpinan dari manager, ahíla
mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi untuk selalu memikirkan
orang-orang yang bekerja dalam organisasinya. Tetapi pemikirannya
mengenai produksi rendah. Manager semacam ini sering dinamakan pemimpin club (the Country club management), Manajer ini
berusaha menciptakan suasana lingkungan yang semua orang bias bekerja
rilek, bersahabat, dan bahagia bekerja dalam organisasinya. Dalam
suasana seperti ini tidak ada satu orang pun yangmau memikirkan tentang
usaha-usaha koordinasi guna mencapai tujuan organisasi.
d. Grid 4. Ini kadangkala manajer disebut sebagai
manajer yang menjalankan tugas secara otokratis (autocratictask
managers). Manager semacamini hanya maua memikirkan tentang usah
peningkatan efisiensi pelaksanaan verja, tidak mempunyai atau hanya
sedikit rasa tanggung jawabnya pada orang-orang yang bekerja dalam
organisasinya.dan lebih dari itu gaya kepemimpinannya lebih menonjolkan
otokratisnya.
e. Gris 5. Dalam hal ini manager mempunyai pemikiran
yang médium baik pada produksi maupun pada orang-orang. Dia berusaha
mencoba menciptakan danmembina moral orang-orang yang bekerja dalam
organisasi yang di pimpinnya, dan produksi dalam tingkat yang memadai,
tidak terlampau mencolok. Dia tidak menciptakan target terlampau tinggi
sehingga sulit dicapai, dan berbaik hati mendorong orang-orang untuk
bekerja lebih baik.
kelima
gris tersebut Amat bermanfaat untuk mengetahui dan mengenal macam-macam
gaya kepemimpinan seorang manager.
Kepemimpinan
adalah suatu proses dimana pimpinan/ pemimpin dapat mempengaruhi bawahannya / orang lain, agar bawahan/ orang lain
tersebut mau melakukan apa yang diinginkan oleh pimpinan/ pemimpin
tersebut. Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan oleh pimpinan
/pemimpin dalam mempengaruhi bawahan/orang lain, agar tercapai apa yang
diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar