A. Abstrak.
Tulisan ini akan
memfokuskan pada usaha yang berjalan saat ini untuk membantu para petani
tambak. Antara lain yang akan ditonjolkan pada ulasan ini adalah usaha
atau pemikiran dari beberapa rekan dan saya yang diambil dan disadur
ulang didalam forum diskusi dan mailing list dari wong-cilik@isnet.itb.ac.id serta
beberapa tulisan dari Saudara Hasan Purbo dan Onno Purbo.
Fokus utama yang akan
diulas dalam artikel ini adalah mengenai usaha pertambakan yang sedang
mengalami pasang surut akibat krisi ekonomi yang berkepanjangan. Dengan
penerapan EDI dan GIS diharapkan mempermudah petambak ikan mampu
meningkatkan purna jual hasil yang dikelola, hingga mencapai hasil yang
diharapkan.
B. Pengembangan UKM Berbasis
Agrobisnis yang Berorientasi Ekspor.
Setelah melewati masa
suram yang cukup lama, perkembangan bidang agro bisnis pada saat ini
mulai kembali diperhatikan. Terutama setelah terjadi krisis moneter yang
melanda negeri ini, juga disusul menguatnya nilai dollar. Posisi produk
pertanian pertambakan khususnya dibidang usaha budidaya Udang Windu
menjadi jauh lebih kompetitif. Diharapkan sektor agro ini mampu
menghasilkan produk berkualitas ekspor dan menyerap banyak tenaga kerja,
akan efektif menolong ekonomi masyarakat yang mendukung pasar ini.
Tetapi sayangnya
peningkatan nilai jual produk ini ternyata hanya dirasakan oleh sebagian
orang saja, dalam hal ini adalah para pelaku pasar. Para
petani tambak sebagai pelaku utama, pada kenyataannya tidak sepenuhnya
meraup keuntungan. Bahkan banyak diantara mereka yang merasa tertekan.
Kondisi ini sering disebabkan rantai distribusi yang panjang antara
petani dan konsumen luar negeri.
Kendala-kendala Utama.
Dari
permasalahan di lapangan,, juga disertai dangan diskusi yang cukup
mendalam dengan rekan-rekan anggota milis yang telah cukup lama
berinteraksi dengan para peternak udang windu. Didapat beberapa
permasalahan utama yang dihadapi oleh para petani. Diantaranya ialah :
1. Permasalahan
Pemasaran.
Permasalahan ini dirasa sangat penting dalam
mempengaruhi ketergantungan para petambak terhadap parapembeli. Posisi
tawar para petambak semakin lemah karena mereka tidak mengetahui akan
dijual kemana produk yang dihasilkan dan panjangnya rantai distribusi
pemasaran.
2. Permasalahan Permodalan.
Selain
dlama masalah marketing petambak juga menghadapi masalah penting yaitu
permodalan. Meskipun mereka mendapatkan kesempatan yang cukup tanpa
disertai oleh modal maka hal itu akan sulit untuk diwujudkan.
3. Permasalahan
Kepastian Waktu dan Produk yang Dibudidayakan.
Untuk
memulai pembenihan para petani sudah dipusingkan dengan kualitas dari
bennih dan air. Serta keberhasilan petani lain dalam membudidayakan
jenis lain yang tanpa sengaja merubah kebiasan mereka untuk berpindah
produk.
4. Permasalahan Manajemen.
Permasalahan ini adalah permasalahan
umum yang harus mereka hadapi dan atasi.Rencana Program.
Untuk memecahakan
permasalahan diatas perlu disusun program-program yang diharapkan dapat
ikut membantu. Program-program tersebut diantaranya :
1.
Merancang
alur informasi yang kuat antar sesama petambak.
2.
Membuat
dan Mengelola Sistem irigasi menggunakan GIS
3. Membantu peningkatan produktivitas.
4.
Membantu
ikut mencarikan peluang permodalan dan investasi.
5.
Menolong
untuk memangkas rantati distribusi dengan pembuatan website e-dagang.
C. Peran Electronic Data
Interchange (EDI) BagiUsaha Kecil Menengah Pertanian. Export
Penarikan
modal asing besar-besaran selama krisis berlangsung telah
menyebabkanterjadinya defisit neraca pembayaran dan jatuh nya nilai
tukar rupiah secara dratis. Depresiasi rupiah dan terbatasnya modal
asing membuat ekspor menjadi pilihan alternatifpemulihan ekonomi yang
harus mendapatkan prioritas. Walau ekspor mendapat prioritasnamun
sebagian besar mengalami kesulitan diakibatkan dari apresiasi nilai
valuta asinguntuk membeli bahan baku
impor. Dengan demikian pemulihan melalui jalan ekspor
harusdikonsentrasikan kepada usaha yang bahan bakunya secara lokal salah
satunya budidayaudang windu
Pemberdayaan Dan Kesiapan
UKMPerikanan Tambak Era Perdagangan Bebas.
Pemberdayaan ekspor hasil pertambakan Udang
Windu juga merupakanpeluang secara nyata konsep ekonomi melaului
pemberdayaan usaha kecilmenengah (UKM). Salah satu penunjang
pemberdayaan UKM adalahmenciptakan akses layanan jasa dan finansial
transaksi ekspor perbankan. Padaumumnya, terdapat keengganan bagi
perbankan komersial dalam memberikanlayanan jasa dan finansial bagi UKM,
karena tingginya overhead dan besarnyaresiko kredit dan sulitnya
dilakukan monitoringterhadap pelaksanaan usaha. Keengganan ini
menjadikan UKM pertambakan hanya menjadi pemain lokaltidak akan siap
menghadapi persaingan dan perdagangan global. yang
Peluang Penerapan EDI.
dalam daswarsa terakhir,semakin berkembangnya
pemanfaatan Electronic Data Interchange (EDI) pada berbagai
macam skala usaha. Pemanfaatan EDI dalamusaha UKM pertambakan
disaranakan terutama untuk:
§ Efisiensi pemasaran,
§
Dukungan
proses otomasi - untuk efisiensi dan kemudahanp
§ Transportasi dalam interaksi
Selain akan banyak berperan dalamdalam otomasi,
efisiensi dan kemudahan proses ( khususnya dokumentasi ekspor), EDI akan
banyak berperan dalam proses pemberian kredit perdagangan yang
terintegrasi dengan kredit investasi / modal kerja dari perbankan.:p>
Action Yang Sedang Berjalan.:p>
Dalam
menerapkan EDI untuk Petani tambak darat, setidaknya perlu disiapkan
langkah-langkah sebagai berikut
1. Studi
Permintaan / market Produk Komoditi UKM Perikanan Tambal font.
Pola
kemitraan dengan organisasi pemasara bersama instansi pemerintah/ Negara
tujuan yang kompeten ( BPEN – Deperindag, Badanbisnis – Deptan,
Ataseerdagangan – Deplu, serta instansiterkait
2. Studi Integrasi siklus Bisnis Ekspor UKM Perikanan Beserta
Dukungan Institusi Terkait
Perlu dibangunsuatu framework integrasi yang
didukung oleht institusi dalam tiap tahap siklus,
sebagaimana terlihat dalam gambar berikut:Hal yang menjadi prioritas utama dalam
menjalankan kegiatan inialah studi intensif mengenai pasar. Studi
mengenai pasar berikut segala kebiasaan, hokum, dan hambatan umumnya
menjadi kendala bagi kami untuk berorientasi ekspor.