Maslow (1908-1970) seorang spikologi humanitis, dari USA memperkenalkan
teori aktualisasi diri dengan menandaskan bahwa tujuan utama psikoterapi
adalah membangun integritas seseorang. Dia belajar spikologi di
Universitas Wisconsin dan memperdalam Spikologi Gestait di Sekolah
Penelitian Sosial, New York tahun 1951, mengepalai Departemen Psikologi
Universitas Brandeis, Waltham, Massachusetts.
Keberhasilan perusahaan
(manakemen) dalam mempertahankan karyawan terbaik yang dimilikinya
tidaklah dicapai dengan cara yang mudah. Hal tersebut hanya dapat
terjadi berkat kepiawaian manajemen dalam memahami kebutuhan karyawan
dan kemampuan mereka untuk menciptakan lingkungan kerja yang
kondusifyang dapat membuat para karyawannya merasa termotivasi secara
internal.
Sebagaimana yang dikatakan diatas bahwa perilaku
seseorangitu pada suatu ketika biasanya ditentukan oleh kebutuhan yang
paling kuat. Hal ini hendaknya dapat dipahami oleh setiap pimpinan bahwa
pada umumnya setiap bawahan mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang
dianggapnya paling penting baginya.
Salah satu teori motivasi yang
banyak mendapat sambutan yang amat positif di bidang manajemen
organisasi adalah teori Hirarki Kebutuhan yang dikemukakan oelh Abraham
MAslow. Menurut Maslow setiap individu memiliki kebutuhan -kebutuhan
yang tersusun secara hirarki dari tingkat yang paling mendasar sampai
pada tingkat yang paling tinggi. Setiap kali kebutuhan pada tingkatan
paling bawah terpenuhi maka akan muncul kebutuhan lain yang lebih
tinggi. Pada tingkatan paling bawah, dicantumkan berbagai kebutuhan
dasar yang bersifat biologis atau fisik. Kemudian pada tingkatan lebih
tinggi dicantumkan berbagai kebutuhan yang bersifat sosial. Pada
tingkatan yang paling tinggi dicantumkan kebutuhan untuk
mengaktualisasikan diri.
Menurut Maslow, ada semacam hirarki yang
mengatur dengan sendirinya kebutuhan-kebutuhan manusia yang dilukiskan
dan diterjemahkan sebagai berikut:
Kebutuhan Fisik ( Psysiological Needs).
Kebutuha
fisik dalam gambar diletakkan diatas susunan hirarki bukannya tanpa
maksud. Pada saat ini kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan yan paling
kuat diantara yang lain. Dalam hal ini seseorang karyawan sangat
membutuhkan makan, minum, papan, pakaian, gaji, dan fasilitas-fasilitas
yan dapat berguna untuk kelangsungan hidupnya.
Kebutuhan Akan Rasa Aman dan Tenteram
(Safety Needs).
Sebenarnya tidak bisa dipungkiri,
pada awalnya mayoritas dari aktivitas kehidupan manusia ini adalah untuk
memenuhi kebutuhan fisik ini. Ketika aktivita pemenuhan kebutuhan
fisik ini sudah mulai menurun maka naiklah kebutuhan lainnya yakni
kebutuhan akan rasa aman. Denagn kekayaan yang dimilikinya karyawan
tersebut, kebutuhan tertinggi yang didudukinya adalah kebutuhan
keamanan. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah lingkungan kerja yang
bebas dari segala bentuk ancaman, keamanan jabatan atau posisi, status
kerja yang jelas, serta keamana alat yang diperlukan.
Kebutuhan Untuk Dicintai dan Disayangi
(Belongingness Needs).
Ketika kebutuhan fisik akan
makan, papan, sandang berikut kebutuhan keamanan telah terpenuhi, maka
seseorang beralih ke kebutuhan berikutnya yakni kebutuhan untuk dicintai
dan disayangi. Dalam hal ini seseorang berusaha mencari teman dan teman
yang sederajat dengan kedudukan sosialnya. Dimaksudkan disini adalah
interaksi dengan rekan sekerjanya, kebebasan melakukan aktivitas sosial,
kesempatan yang diberikan untuk menjalin hubugan yang akrab dengan
orang lain serta dukungan dari keluarga.
Kebutuhan Harga Diri Secara Penuh ( Esteem
Needs).
Kedudukan
dalam struktur kebutuhan sudah mulai menurun, dan ketika sudah menurun
kekuatannya, maka munculah kebutuhan lainnya yaitu kebutuhan akan
penghargaan harga diri, yakni satu kebutuhan agar orang lain mau
menghargai akan dirinya dan usaha-usaha yang dilakukannya. Pemuasan
kebutuhan akan harga diri dapat menghasilkan perasaan-perasaan percaya
kan dirinya, prestise, kekuasaan, dan kontrol. Kebutuhan akan harga diri
itu tidak harus diusahakanlewat usaha-usaha yang konstruksif dan
kekanak-kanakan.
Banyak dijumpai dalam organisasi, bahwa
maslah-masalah sosial dibidang kepegawaian itu hakekatnya ditimbulkan
dan berakar dari rasa frustasi karena tidak terpenuhinya kebutuhan
penghargaan dirinya ini. Maka adalah kewajiban bagi setiap orang yang
mendapat kepercayaan sebagai seorang pemimpin senantiasa memperhatikan
kebutuhan karyawannya, agar masalah-masalah sosial seperti ini tidak
cenderung berlarut-larut dan merugikan organisasi.
Kebutuhan
Aktualisasi Diri ( Self Actualization Needs).
Ketika
kebutuhan kan penghargaan ini telah terpenuhi , maka kebutuhan lainya
yang sekarang menduduki tingkat pertama adalah aktualisasi diri.
Kebutuhan ini adalah suatu kebutuhan yang ingin memaksimalkan potensi
diri, suatu keinginan untuk menjadi apa yang dirasakan oleh seseorang
karena mempunyai potensi untuk mencapainya. Dalam memuaskan kebutuhan
ini banyak cara yang dilakukan oleh seseorang, dan cara-cara tersebut
berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Maslow menyadari bahwa
banyak terdapat perkecualian dalam kecenderungan umum konsepsi hirarki
kebutuhan ini. Jika perkiraan Maslow diterapkan , maka kebutuhan hirarki
paling bawah pada umumnya para karyawan dapat memenuhi dengan kepuasan
di sekitar 85%, dan kebutuhan akan rasa keamanan dapat dipenuhi sekitar
75%. Tetapi para karyawan dalam usahanya memenuhi kebutuhan sosial
menurut perkiraan Maslow terdapat sekitar 50% untuk kebutuhan
penghargaan 40% dan sekitar 10% untuk aktualisasi diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar